Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 03:36:04【Resep Pembaca】499 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(152)
Artikel Terkait
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- 5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
Resep Populer
Rekomendasi

Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Tradisi unik negara

Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar

Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi

Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK

Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji